Di ujung malam, di antara lelap dan sadar
Mulailah sekarang bernyanyilah bersamaku
Di ujung malam, di antara lelap dan sadar
Mulailah sekarang menarilah bersamaku
Sunyi ini merdu seketika
Di ujung malam, di antara lelap dan sadar
Mulailah sekarang menarilah bersamaku
Sunyi ini merdu seketika
Sunyi ini merdu seketika
Thursday, 12 December 2013
Payung Teduh - Biarkan
Turunlah ke pelukanku
Nyanyikan lagu rindu para wanita
Menata sanggul di tepi sungai
Menarilah bersamaku
Turunlah ke pelukanku
Nyanyikan lagu rindu para wanita
Melenakan para pendamba
Meratapi kepergian malam
Biarkan dewi malam menatap sayu
Meratapi bulan yang memudar
Biarkan bulan berjalan tunduk
Menyambut senyuman matahari
Biarkan matahari membuka mata
Membangunkan alam yang lelap
Biarkan dewi malam menatap sayu
Meratapi bulan yang memudar
Biarkan bulan berjalan tunduk
Menyambut senyuman matahari
Biarkan matahari membuka mata
Membangunkan alam yang lelap
Nyanyikan lagu rindu para wanita
Menata sanggul di tepi sungai
Menarilah bersamaku
Turunlah ke pelukanku
Nyanyikan lagu rindu para wanita
Melenakan para pendamba
Meratapi kepergian malam
Biarkan dewi malam menatap sayu
Meratapi bulan yang memudar
Biarkan bulan berjalan tunduk
Menyambut senyuman matahari
Biarkan matahari membuka mata
Membangunkan alam yang lelap
Biarkan dewi malam menatap sayu
Meratapi bulan yang memudar
Biarkan bulan berjalan tunduk
Menyambut senyuman matahari
Biarkan matahari membuka mata
Membangunkan alam yang lelap
Payung Teduh - Menuju Senja
Harum mawar di taman
Menusuk hingga ke dalam sukma
Yang menjadi tumpuan rindu cinta bersama
Di sore itu menuju senja...
Bersama... hati yang... terluka...
Tertusuk pilu menganga luka itu
Diantara senyum yang menapaki jejak kenangan
Di sore yang gelap ditutupi awan
Bersama setangkup bunga cerita yang kian
Merambat di dinding penantian
Ada yang mati saat itu dalam kerinduaan
Yang tak terobati
Harum mawar di taman
Menusuk hingga ke dalam sukma
Yang menjadi tumpuan rindu cinta bersama
Di sore itu menuju senja
Baru saja kuberanjak beberapa saat sebelum itu
Ada yang mati menunggu sore menuju senja
Bersama
Harum mawar di taman
Menusuk hingga ke dalam sukma
Yang menjadi tumpuan rindu cinta bersama
Di sore itu menuju senja...
Menusuk hingga ke dalam sukma
Yang menjadi tumpuan rindu cinta bersama
Di sore itu menuju senja...
Bersama... hati yang... terluka...
Tertusuk pilu menganga luka itu
Diantara senyum yang menapaki jejak kenangan
Di sore yang gelap ditutupi awan
Bersama setangkup bunga cerita yang kian
Merambat di dinding penantian
Ada yang mati saat itu dalam kerinduaan
Yang tak terobati
Harum mawar di taman
Menusuk hingga ke dalam sukma
Yang menjadi tumpuan rindu cinta bersama
Di sore itu menuju senja
Baru saja kuberanjak beberapa saat sebelum itu
Ada yang mati menunggu sore menuju senja
Bersama
Harum mawar di taman
Menusuk hingga ke dalam sukma
Yang menjadi tumpuan rindu cinta bersama
Di sore itu menuju senja...
Payung Teduh - Rahasia
Tak ada sore
Dan udara menjadi segar
Tak ada gelap
Lalu mata enggan menatap
Tak ada bintang mati
Butiran pasir terbang ke langit
Tak ada fajar
Hanya remang malam semua telah hilang
Terserah matahari
Harum mawar membunuh bulan
Rahasia tetap diam tak terucap
Untuk itu semua aku mencarimu
Berikan tanganmu jabat jemariku
Yang kau tinggalkan hanya harum tubuhmu
Berikan suaramu balas semua bisikanku
Memanggil namamu
Atau kau ingin aku berteriak sekencang-kencangnya
Agar seluruh ruangan ini bergetar oleh suaraku
Harum mawar membunuh bulan
Rahasia tetap diam tak terucap
Untuk itu semua aku mencarimu
Berikan tanganmu jabat jemariku
Yang kau tinggalkan hanya harum tubuhmu
Berikan suaramu balas semua bisikanku
Memanggil namamu
Atau kau ingin aku berteriak sekencang-kencangnya
Agar seluruh ruangan ini bergetar oleh suaraku
Dan udara menjadi segar
Tak ada gelap
Lalu mata enggan menatap
Tak ada bintang mati
Butiran pasir terbang ke langit
Tak ada fajar
Hanya remang malam semua telah hilang
Terserah matahari
Harum mawar membunuh bulan
Rahasia tetap diam tak terucap
Untuk itu semua aku mencarimu
Berikan tanganmu jabat jemariku
Yang kau tinggalkan hanya harum tubuhmu
Berikan suaramu balas semua bisikanku
Memanggil namamu
Atau kau ingin aku berteriak sekencang-kencangnya
Agar seluruh ruangan ini bergetar oleh suaraku
Harum mawar membunuh bulan
Rahasia tetap diam tak terucap
Untuk itu semua aku mencarimu
Berikan tanganmu jabat jemariku
Yang kau tinggalkan hanya harum tubuhmu
Berikan suaramu balas semua bisikanku
Memanggil namamu
Atau kau ingin aku berteriak sekencang-kencangnya
Agar seluruh ruangan ini bergetar oleh suaraku
Payung Teduh - Kerinduan
Dengan nyanyian
Dengan tarian
Dengan segala rasa yang sederhana
Tersenyum pada duka yang dijaganya.
Oh oh oh oh
Uuuuuuuuu
Uuuuuuuuu
**
Lelaki itu duduk sendiri
Mengira-ngira entah apa yang tak sempat ditanyakan pada Menik
Dan duka yang memeluknya
Ditanyakan pada luka yang dijaganya
Pada air mata yang menjadi baju dan nafasnya
Dengan nyanyian
Dengan tarian
Dengan segala rasa yang sederhana
Tersenyum pada duka yang dijaganya.
Oh oh oh oh
Uuuuuuuuu
Uuuuuuuuu
***
Hanya tersisa kerinduan
Bersama kehampaan
Berjalan dengan kerinduan
Tertunduk pilu
Menantikan kerinduan
Terbungkus oleh kehampaan
Menyerah pada kerinduan
Kerinduan….
Uuuuuuuuu
Uuuuuuuuu
Dengan tarian
Dengan segala rasa yang sederhana
Tersenyum pada duka yang dijaganya.
Oh oh oh oh
Uuuuuuuuu
Uuuuuuuuu
**
Lelaki itu duduk sendiri
Mengira-ngira entah apa yang tak sempat ditanyakan pada Menik
Dan duka yang memeluknya
Ditanyakan pada luka yang dijaganya
Pada air mata yang menjadi baju dan nafasnya
Dengan nyanyian
Dengan tarian
Dengan segala rasa yang sederhana
Tersenyum pada duka yang dijaganya.
Oh oh oh oh
Uuuuuuuuu
Uuuuuuuuu
***
Hanya tersisa kerinduan
Bersama kehampaan
Berjalan dengan kerinduan
Tertunduk pilu
Menantikan kerinduan
Terbungkus oleh kehampaan
Menyerah pada kerinduan
Kerinduan….
Uuuuuuuuu
Uuuuuuuuu
Payung Teduh - Mari Bercerita
Mari Bercerita
Seperti yang biasa kau lakukan
Di tengah perbincangan kita
Tiba-tiba kau terdiam
Sementara ku sibuk menerka
Apa yang ada dipikiranmu
Sesungguhnya berbicara denganmu
Tentang segala hal yang bukan tentang kita
Mungkin tentang ikan paus di laut
Atau mungkin tentang bunga padi di sawah
Sungguh bicara denganmu
Tentang segala hal yang bukan tentang kita
Selalu bisa membuat semua lebih bersahaja
Malam jangan berlalu
Jangan datang dulu terang
Telah lama kutunggu
Kuingin berdua denganmu
Biar pagi datang setelah aku memanggil....
terang!
Hai pencuri kau, terang!
Sungguh berbicara denganmu
Tentang segala hal yang bukan tentang kita
Mungkin tentang ikan paus di laut
Atau mungkin tentang bunga padi di sawah
Sungguh bicara denganmu
Tentang segala hal yang bukan tentang kita
Selalu bisa membuat semua lebih bersahaja
Malam jangan berlalu
Jangan datang dulu terang
Telah lama kutunggu
Kuingin berdua denganmu
Biar pagi datang setelah aku memanggil....
terang!
Malam jangan berlalu
Jangan datang dulu terang
Telah lama kutunggu
Kuingin berdua denganmu
Biar pagi datang setelah aku memanggil....
terang!
Hai pencuri kau, terang!
Seperti yang biasa kau lakukan
Di tengah perbincangan kita
Tiba-tiba kau terdiam
Sementara ku sibuk menerka
Apa yang ada dipikiranmu
Sesungguhnya berbicara denganmu
Tentang segala hal yang bukan tentang kita
Mungkin tentang ikan paus di laut
Atau mungkin tentang bunga padi di sawah
Sungguh bicara denganmu
Tentang segala hal yang bukan tentang kita
Selalu bisa membuat semua lebih bersahaja
Malam jangan berlalu
Jangan datang dulu terang
Telah lama kutunggu
Kuingin berdua denganmu
Biar pagi datang setelah aku memanggil....
terang!
Hai pencuri kau, terang!
Sungguh berbicara denganmu
Tentang segala hal yang bukan tentang kita
Mungkin tentang ikan paus di laut
Atau mungkin tentang bunga padi di sawah
Sungguh bicara denganmu
Tentang segala hal yang bukan tentang kita
Selalu bisa membuat semua lebih bersahaja
Malam jangan berlalu
Jangan datang dulu terang
Telah lama kutunggu
Kuingin berdua denganmu
Biar pagi datang setelah aku memanggil....
terang!
Malam jangan berlalu
Jangan datang dulu terang
Telah lama kutunggu
Kuingin berdua denganmu
Biar pagi datang setelah aku memanggil....
terang!
Hai pencuri kau, terang!
Payung Teduh - Kita Adalah Sisa-sisa Keikhlasan yang Tak Diikhlaskan
Kita tak semestinya berpijak diantara
Ragu yang tak berbatas
Seperti berdiri ditengah kehampaan
Mencoba untuk membuat pertemuan cinta
Ketika surya tenggelam
Bersama kisah yang tak terungkapkan
Mungkin bukan waktunya
Berbagi pada nestapa
Atau mungkin kita yang tidak kunjung siap
Kita pernah mencoba berjuang
Berjuang terlepas dari kehampaan ini
Meski hanyalah dua cinta
Yang tak tahu entah akan dibawa kemana
Kita adalah sisa-sisa keikhlasan
Yang tak diikhlaskan
Bertiup tak berarah
Berarah ke ketiadaan
Akankah bisa bertemu
Kelak didalam perjumpaan abadi
@ianrahardian
Kita pernah mencoba berjuang
Berjuang terlepas dari kehampaan ini
Meski hanyalah dua cinta
Yang tak tahu entah akan dibawa kemana
Kita adalah sisa-sisa keikhlasan
Yang tak diikhlaskan
Bertiup tak berarah
Berarah ke ketiadaan
Akankah bisa bertemu
Kelak didalam perjumpaan abadi
Ragu yang tak berbatas
Seperti berdiri ditengah kehampaan
Mencoba untuk membuat pertemuan cinta
Ketika surya tenggelam
Bersama kisah yang tak terungkapkan
Mungkin bukan waktunya
Berbagi pada nestapa
Atau mungkin kita yang tidak kunjung siap
Kita pernah mencoba berjuang
Berjuang terlepas dari kehampaan ini
Meski hanyalah dua cinta
Yang tak tahu entah akan dibawa kemana
Kita adalah sisa-sisa keikhlasan
Yang tak diikhlaskan
Bertiup tak berarah
Berarah ke ketiadaan
Akankah bisa bertemu
Kelak didalam perjumpaan abadi
@ianrahardian
Kita pernah mencoba berjuang
Berjuang terlepas dari kehampaan ini
Meski hanyalah dua cinta
Yang tak tahu entah akan dibawa kemana
Kita adalah sisa-sisa keikhlasan
Yang tak diikhlaskan
Bertiup tak berarah
Berarah ke ketiadaan
Akankah bisa bertemu
Kelak didalam perjumpaan abadi
Payung Teduh - Tidurlah
Akhirnya malam tiba juga
Malam yang kunantikan sejak awal
Malam yang menjawab akhir kita
Inikah akhir yang kita ciptakan
Dan pagi takkan terisi lagi
Lonceng bertingkah sebagaimana mestinya
Membangunkan orang tanpa membagi
Sedikit asmara untuk memulai hari
Tidurlah
Malam terlalu malam
Tidurlah
Pagi terlalu pagi
Tidurlah
Malam terlalu malam
Tidurlah
Pagi terlalu pagi
Dan pagi takkan terisi lagi
Lonceng bertingkah sebagaimana mestinya
Membangunkan orang tanpa membagi
Sedikit asmara untuk memulai hari
Tidurlah
Malam terlalu malam
Tidurlah
Pagi terlalu pagi
Tidurlah
Malam terlalu malam
Tidurlah
Pagi terlalu pagi
Tidurlah
Pagi terlalu pagi
Tidurlah
Malam terlalu malam
Tidurlah
Pagi terlalu pagi
Malam yang kunantikan sejak awal
Malam yang menjawab akhir kita
Inikah akhir yang kita ciptakan
Dan pagi takkan terisi lagi
Lonceng bertingkah sebagaimana mestinya
Membangunkan orang tanpa membagi
Sedikit asmara untuk memulai hari
Tidurlah
Malam terlalu malam
Tidurlah
Pagi terlalu pagi
Tidurlah
Malam terlalu malam
Tidurlah
Pagi terlalu pagi
Dan pagi takkan terisi lagi
Lonceng bertingkah sebagaimana mestinya
Membangunkan orang tanpa membagi
Sedikit asmara untuk memulai hari
Tidurlah
Malam terlalu malam
Tidurlah
Pagi terlalu pagi
Tidurlah
Malam terlalu malam
Tidurlah
Pagi terlalu pagi
Tidurlah
Pagi terlalu pagi
Tidurlah
Malam terlalu malam
Tidurlah
Pagi terlalu pagi
Payung Teduh - Kucari Kamu
Kucari kamu
dalam setiap malam
dalam bayang masa suram
Kucari kamu
dalam setiap langkah
dalam ragu yang membisu
Kucari kamu
dalam setiap ruang
seperti aku yang menunggu
kabar dari angin malam
Aku cari kamu
di setiap malam yang panjang
Aku cari kamu
kutemui kau tiada
Aku cari kamu
di setiap bayang kau tersenyum
Aku cari kamu
kutemui kau berubah
Kucari kamu
dalam setiap jejak
seperti aku yang menunggu
kabar dari matahari
Aku cari kamu
di setiap malam yang panjang
Aku cari kamu
kutemui kau tiada
Aku cari kamu
di setiap bayang kau tersenyum
Aku cari kamu
kutemui kau berubah
dalam setiap malam
dalam bayang masa suram
Kucari kamu
dalam setiap langkah
dalam ragu yang membisu
Kucari kamu
dalam setiap ruang
seperti aku yang menunggu
kabar dari angin malam
Aku cari kamu
di setiap malam yang panjang
Aku cari kamu
kutemui kau tiada
Aku cari kamu
di setiap bayang kau tersenyum
Aku cari kamu
kutemui kau berubah
Kucari kamu
dalam setiap jejak
seperti aku yang menunggu
kabar dari matahari
Aku cari kamu
di setiap malam yang panjang
Aku cari kamu
kutemui kau tiada
Aku cari kamu
di setiap bayang kau tersenyum
Aku cari kamu
kutemui kau berubah
Payung Teduh - Malam
Terang masih saja milik malam
bahkan malam yang terlalu terang
sanggup menjadi terik
dan matahari masih sedih
bersandar di belakang
mungkin ia belum lelah
menanti kedatangan cinta
Atau ia sudah bosan
menanti kedatangan apapun
atau teriknya sudah tidak membangunkan kita lagi
bukankah kita sudah berjanji semua selesai
ketika ada kita
ketika ada kita
Dan matahari masih sedih
bersandar di belakang
mungkin ia belum lelah
menanti kedatangan cinta
Atau ia sudah bosan
menanti kedatangan apapun
atau teriknya sudah tidak membangunkan kita lagi
bukankah kita sudah berjanji semua selesai
ketika ada kita
ketika ada kita
bahkan malam yang terlalu terang
sanggup menjadi terik
dan matahari masih sedih
bersandar di belakang
mungkin ia belum lelah
menanti kedatangan cinta
Atau ia sudah bosan
menanti kedatangan apapun
atau teriknya sudah tidak membangunkan kita lagi
bukankah kita sudah berjanji semua selesai
ketika ada kita
ketika ada kita
Dan matahari masih sedih
bersandar di belakang
mungkin ia belum lelah
menanti kedatangan cinta
Atau ia sudah bosan
menanti kedatangan apapun
atau teriknya sudah tidak membangunkan kita lagi
bukankah kita sudah berjanji semua selesai
ketika ada kita
ketika ada kita
Payung Teduh - Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan
Tak terasa gelap pun jatuh
Di ujung malam menuju pagi yang dingin
Hanya ada sedikit bintang malam ini
Mungkin karena kau sedang cantik-cantiknya
Lalu mataku merasa malu
Semakin dalam, ia malu kali ini
Kadang juga ia takut tatkala harus
berpapasan di tengah pelariannya
Di malam hari menuju pagi
Sedikit cemas banyak rindunya
Lalu mataku merasa malu
Semakin dalam, ia malu kali ini
Kadang juga ia takut tatkala harus
berpapasan di tengah pelariannya
Di malam hari menuju pagi
Sedikit cemas banyak rindunya
Di malam hari menuju pagi
Sedikit cemas banyak rindunya
Di ujung malam menuju pagi yang dingin
Hanya ada sedikit bintang malam ini
Mungkin karena kau sedang cantik-cantiknya
Lalu mataku merasa malu
Semakin dalam, ia malu kali ini
Kadang juga ia takut tatkala harus
berpapasan di tengah pelariannya
Di malam hari menuju pagi
Sedikit cemas banyak rindunya
Lalu mataku merasa malu
Semakin dalam, ia malu kali ini
Kadang juga ia takut tatkala harus
berpapasan di tengah pelariannya
Di malam hari menuju pagi
Sedikit cemas banyak rindunya
Di malam hari menuju pagi
Sedikit cemas banyak rindunya
Payung Teduh - Berdua saja
Ada yang tak sempat tergambarkan oleh kata
Ketika kita berdua
Hanya aku yang bisa bertanya
Mungkinkah kau tahu jawabnya
Malam jadi saksinya
Kita berdua diantara kata
Yang tak terucap
Berharap waktu membawa keberanian
Untuk datang membawa jawaban
Mungkinkah kita ada kesempatan
Ucapkan janji takkan berpisah selamanya
Malam jadi saksinya
Kita berdua diantara kata
Yang tak terucap
Berharap waktu membawa keberanian
Untuk datang membawa jawaban
Mungkinkah kita ada kesempatan
Ucapkan janji takkan berpisah selamanya
Ketika kita berdua
Hanya aku yang bisa bertanya
Mungkinkah kau tahu jawabnya
Malam jadi saksinya
Kita berdua diantara kata
Yang tak terucap
Berharap waktu membawa keberanian
Untuk datang membawa jawaban
Mungkinkah kita ada kesempatan
Ucapkan janji takkan berpisah selamanya
Malam jadi saksinya
Kita berdua diantara kata
Yang tak terucap
Berharap waktu membawa keberanian
Untuk datang membawa jawaban
Mungkinkah kita ada kesempatan
Ucapkan janji takkan berpisah selamanya
Payung Teduh - Cerita Tentang Gunung dan Laut
Aku pernah berjalan diatas bukit
Tak ada air
Tak ada rumput
Tanah terlalu kering untuk ditapaki
Panas selalu menghantam kaki dan kepalaku
Aku pernah berjalan diatas laut
Tak ada tanah
Tak ada batu
Air selalu merayu
Menggodaku masuk ke dalam pelukannya
Tak perlu tertawa atau menangis
Pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut
Tak punya rasa
Tak perlu tertawa atau menangis
Pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut
Tak punya rasa
Aku tak pernah melihat gunung menangis
Biarpun matahari membakar tubuhnya
Aku tak pernah melihat laut tertawa
Biarpun kesejukkan bersama tariannya
Tak perlu tertawa atau menangis
Pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut
Tak punya rasa
Tak perlu tertawa atau menangis
Pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut
Tak punya
rasa...
Pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut
Tak punya
rasa...
Tak ada air
Tak ada rumput
Tanah terlalu kering untuk ditapaki
Panas selalu menghantam kaki dan kepalaku
Aku pernah berjalan diatas laut
Tak ada tanah
Tak ada batu
Air selalu merayu
Menggodaku masuk ke dalam pelukannya
Tak perlu tertawa atau menangis
Pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut
Tak punya rasa
Tak perlu tertawa atau menangis
Pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut
Tak punya rasa
Aku tak pernah melihat gunung menangis
Biarpun matahari membakar tubuhnya
Aku tak pernah melihat laut tertawa
Biarpun kesejukkan bersama tariannya
Tak perlu tertawa atau menangis
Pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut
Tak punya rasa
Tak perlu tertawa atau menangis
Pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut
Tak punya
rasa...
Pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut
Tak punya
rasa...
Payung Teduh - Angin Pujaan Hujan
Datang dari mimpi semalam
Bulan bundar
bermandikan sejuta cahaya
Di langit yang merah
Ranum seperti anggur
Wajahmu membuai mimpiku
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara oooh.. lara
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara
oooh.. lara
oooh.. lara
oooh.. rinduku berbuah lara
oooh.. lara
Bulan bundar
bermandikan sejuta cahaya
Di langit yang merah
Ranum seperti anggur
Wajahmu membuai mimpiku
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara oooh.. lara
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara
oooh.. lara
oooh.. lara
oooh.. rinduku berbuah lara
oooh.. lara
Payung Teduh - Resah
Parararara... Parararara... Parararara... Parararara...
Parararara... Parararara...
Huuhuhuhu... Huu...
Aku ingin berjalan bersamamu
Dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa
Melihat matamu
Aku ingin berdua denganmu
Diantara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Parararara... Parararara... Parararara... Parararara...
Parararara... Parararara...
Huuhuhuhu... Huu...
Aku menunggu dengan sabar di atas sini
Melayang-layang
Tergoyang angin
Menantikan gugur itu
Aku ingin berdua denganmu
Diantara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Ingin berdua denganmu
Diantara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Parararara... Parararara...
Huuhuhuhu... Huu...
Aku ingin berjalan bersamamu
Dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa
Melihat matamu
Aku ingin berdua denganmu
Diantara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Parararara... Parararara... Parararara... Parararara...
Parararara... Parararara...
Huuhuhuhu... Huu...
Aku menunggu dengan sabar di atas sini
Melayang-layang
Tergoyang angin
Menantikan gugur itu
Aku ingin berdua denganmu
Diantara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Ingin berdua denganmu
Diantara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Subscribe to:
Posts (Atom)